15 Januari 2010

Pemahaman Tentang "Dimanakah Allah ?

Pertanyaan dimanakah Allah mungkin menggelitik sebagian kita kaum muslimin, seakan aneh masih membicarakan masalah ini, bukankah jelas Allah itu dekat sama kita, Allah itu ada dimana- mana selalu menyertai kita ?.
Inilah sebenarnya kesalahan dalam memahami arti pertanyaan "Dimanakah Allah ?". Justru pada dasarnya pertanyaan di atas terlontar manakala apa yang kita pahami selama ini salah. Seringkali kita tidak sadar bahwa pernyataan Allah itu ada dimana-mana, atau Allah itu dekat dengan kita tapi tidak bertempat atau yang lainnya itu keliru, sehingga kita tidak sadar apabila ditanya sesorang akan menjawab dengan mantap jawaban-jawaban di atas.
Perkara ini bukanlah perkara kecil, pemahaman yang benar tentang dimanakah Allah menjadi tuntutan mutlak bagi seorang muslim.
Kesalahan fatal dalam memahami ini akan berbahaya bagi diri dan agamanya. Begitu pentingnya pemahaman keberadaan Allah sehingga menjadikan Rasulullah melepaskan seorang budak yang bisa menjawabnya.
Pertanyaan selanjutnya adalah dimanakah Allah itu sebenarnya berada ?
Jawabannya sudah jelas sebagaimana dipahami oleh seluruh sahabat, tabi'in, tabi'ut tabi'in dan seluruh ulama Ahlul Hadits bahwa Allah itu berada di atas Arsy di atas langit. Apa dasarnya mengatakan seperti itu ? Berikut kita bawakan tulisan Syaikh Muhammad bin Jamil Zainu dalil-dalil yang mendukung kenyataan bahwa Allah itu berada di atas Arsy : Al- Qur'an, Hadits shahih, naluri dan cara berfikir yang sehat mendukung kenyatan bahwa Allah Subhanahu wa ta'alla berada di atas 'Arsy.
Firman Allah yang artinya: "Allah yang Maha Rahman bersemayam di atas 'Arsy". (Thaahaa: 5)
Pengertian ini sebagaimana diriwayatkan oleh Al-Bukhari dari beberapa tabi'in.
Firman Allah yang artinya: "Apakah kamu merasa aman terhadap yang di langit? Bahwa Dia akan menjungkirbalikkan bumi bersama kamu..."(Al-Mulk: 16). Menurut Ibnu 'Abbas radhiyallahu 'anhumaa yang dimaksud dengan "Yang di langit" adalah Allah, sebagaimana yang dituturkan oleh Ibnul Jauzi dalam kitab tafsirnya.
Firman Allah yang artinya: "Mereka takut terhadap Rabb mereka yang berada di atas mereka". (An-Nahl: 50).
Firman Allah tentang Nabi 'Isa 'alaihi sallam yang artinya: "Tetapi Allah mengangkatnya kepada-Nya...".(An-Nisaa:158).
Firman Allah yang artinya: "Dan Dialah Allah (yang disembah) di langit...".(Al-An'aam:3). Ibnu Katsir mengomentari ayat ini sebagai berikut, "Para ahli tafsir sependapat, kita tidak akan berkata sperti ucapan kaum Jahmiyah (golongan yang sesat) yang mengatakan Allah itu berada di setiap tempat. Maha Suci Allah dari ucapan mereka."
Adapun firman Allah yang artinya: "Dan Allah selalu bersamamu di mana kamu berada...".(Al-Hadid:4). Maksudnya, Dia bersama kita, mengetahui, mendengar, dan melihat kita di mana pun kita berada. Apa yang disebutkan sebelum dan sesudah ayat ini menjelaskan hal tersebut, seperti keterangan dalam Tafsir Ibnu Katsir Rahimahullahu ta'alla
Rasulullah Shalallahu 'alaihi wa sallam mi'raj ke langit ke tujuh dan difirmankan kepada beliau oleh Allah 'azza wa jalla serta diwajibkan untuk melakukan shalat lima waktu. (HR. Bukhari dan Muslim).
Sabda Rasulullah Shalallahu 'alaihi wa sallam, "Kenapa kamu tidak mempercayaiku, padahal aku ini dipercaya oleh Allah yang ada di langit?" (HR. Bukhari dan Muslim).
Sabda Rasulullah Shalallahu 'alaihi wa sallam : "Sayangilah orng- orang yang ada di bumi maka Yang di langit (Allah) akan menyayangimu." (HR. At-Tirmidzi).
Rasulullah Shalallahu 'alaihi wa sallam pernah bertanya kepada seorang budak wanita, "Di manakah Allah?", Jawabnya, "Di langit.", Rasulullah Shalallahu 'alaihi wa sallam bertanya lagi, "Siapakah saya?" Dijawab lagi. "Engkau Rasul Allah" Lalu Rasulullah Shalallahu 'alaihi wa sallam bersabda, "Merdekakanlah ia karena ia seorang mukminah." (HR. Muslim).
Sabda Rasulullah Shalallahu 'alaihi wa sallam, "'Arsy itu berada di atas air, dan Allah berada di atas 'Arsy, Allah mengetahui keadaan kamu." (HR. Abu Dawud, hasan)
Abu Bakar Ash-Shidiq berkata, "Barangsiapa menyembah Allah maka Allah berada di langit, Dia Maha Hidup dan tidak Mati," (HR. Imam Darimi dalam Radd 'alal Jahmiyyah)
'Abdullah ibnul Mubarak Rahimahullahu ta'alla pernah ditanya, "Bagaimana kita mengetahui Rabb kita?" Maka beliau menjawab, "Rabb kita berada di atas langit di atas 'Arsy, berbeda dengan makhluk- Nya". Maksudnya Dzat Allah 'azza wa jalla berada di atas 'Arsy, berbeda dan berpidah dengan makhluk-Nya, dan keadaan-Nya di atas 'Arsy tersebut tidak sama dengan makhluk
Para Imam yang empat telah sepakat bahwa Allah Subhanahu wa ta'alla berada di atas 'Arsy tidak ada seorang pun dari makhluk yang serupa dengan- Nya
Orang yang sedang shalat selalu mengucapkan Subhana Rabiyal a'laa (Maha Suci Rabb yang Maha Tinggi). Ketika ia berdo'a juga mengangkat tangannya ke langit dan menengadahkan wajahnya ke langit
Anak kecil ketika anda tanya di mana Allah dia akan segera menjawab berdasarkan naluri mereka bahwa Allah berada di langit
Cara berfikir yang sehat juga mendukung kenyataan Allah berada di langit, seandainya Allah Subhanahu wa ta'alla berada di semua tempat, niscaya Rasulullah Shalallahu 'alaihi wa sallam pernah menerangkan dan mengajarkan kepada para shahabatnya. Kalau Allah berada di segala tempat, berarti Allah bisa berada di tempat-tempat yang najis dan kotor. Maha suci Allah dari anggapan yang demikian itu.
Pendapat yang mengatakan Allah berada di segala tempat berarti Dzat Allah itu banyak, karena banyaknya tempat. Akan tetapi karena Dzat Allah itu satu dan mustahil banyak, maka pendapat tersebut adalah batil, jadi jelaslah Allah itu berada di langit, di atas 'Arsy-Nya dan Dia bersama kita, Mengetahui, Mendengar, dan Melihat kita di mana pun kita berada.
(Dikutip dengan penambahan yang disesuaikan dari: 'Naashirussunnah' Al-Imam Syafi'i rahimahullahu ta'ala )